Langsung ke konten utama

Pontianak City Run, Ajang Tingkatkan Income UMKM Pontianak

Ajang lari berskala internasional akan kembali digelar di Pontianak pada Februari 2020 mendatang. Event besutan Lari.id ini pernah mendulang kesuksesan pada Februari 2019, diikuti oleh 4000 peserta yang memenuhi Alun-Alun Sungai Kapuas dan pada tahun mendatang diharapkan kesuksesan itu akan terulang.
Di ajang mendatang, Pontianak City Run berganti nama menjadi Pontianak City Run Half Marathon 2020. Sesuai dengan pergantian namanya, #PCR2020 menghadirkan kategori 21K half marathon yang diharapkan bisa menjadi pencapaian baru para runners di Kalimantan Barat, diluar pulau Kalimantan bahkan mancanegara.

Herman Nofi, selaku Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kota Pontianak mengatakan bahwa event Akbar ini menjadi baju loncatan untuk meningkatkan pendapatan UMKM di Pontianak. "Dengan adanya acara ini, potensi-potensi yang ada di Pontianak dapat kita kenalkan kepada khalayak internasional khususnya dari segi UMKM," ujarnya. Tamu dari berbagai negara akan datang dan meramaikan ibukota Kalimantan Barat ini.

Selain itu menurut Herman Nofi, acara yang dihelat kali kedua ini juga dalam rangka meningkatkan indeks pembangunan olahraga atau Indeks Development Sport kota Pontianak. "Maka sudah seharusnya acara ini didukung oleh seluruh masyarakat kota Pontianak agar berjalan dengan lancar," ujar Anggota DPRD Kota Pontianak ini.

Event ini akan digelar tepatnya hari Minggu, 02 Februari 2020 di Alun-Alun Sungai Kapuas mulai pukul 04 pagi waktu setempat. Para calon peserta dapat melakukan registrasi online melalui situs lari.id/pcr2020 dan bisa mendapatkan info lebih lanjutnya instagram official @official_pontianakcityrun.

Komentar

  1. Event Pontianak City Run memang selalu meriah diselenggarakan, event yang benar-benar harus diikuti ini :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Pesan anda sangat kami harapkan... :-)

Postingan populer dari blog ini

Ada Apa Dengan "Baarakallah" dan "Innalillah" ?

Lumrah bagi sebagian besar kalangan aktivis dakwah yang mengucapkan kalimat “Baarakallah” yang diiringi dengan “Innalillah”, utamanya kepada salah seorang saudara yang mendapatkan amanah ataupun jabatan baru di organisasi kampus. Namun yang menjadi pertanyaan dalam benak saya ketika mendapatkan ucapan ini adalah apa hubungan keduanya sehingga dapat dijadikan satu ungkapan saat seseorang terbebankan amanah ataupun jabatan baru? Insya Allah akan kita bahas bersama. Baarakallah tersusun dari dua kata bahasa arab; baaraka dan allah . Secara bahasa

Diskusi Online : Sejarah Partai Mahasiswa di Universitas Tanjungpura Pontianak

Diskusinya sudah lewat, ini beberapa catatan yang terekam selama diskusi. simak selengkapnya  Notulensi Diskusi Online Parlementer #VivaLegislativa #HidupMahasiswa

Virus Yang Lebih Dahsyat Dari Corona*)

Sumber : tirto.id Adakah virus yang lebih “dahsyat” dari pada virus Corona ? Ada. Jawabannya adalah virus fitnah. Proses penyebarannya begitu masiv, sangat cepat dan bahkan cukup mematikan ; mematikan silaturrahmi, mematikan kebersamaan dan bahkan bisa memporak porandakan wilayah Tauhid, sebuah areal yang sangat sensitive. Karena fitnah itu sendiri lebih kejam dari pembunuhan, Wal-fitnatu asyaddu minal qotl. “Mengapa tidak boleh shalat berjamaah dan jum’at di masjid ? Justru saat Allah menurunkan cobaan, mengapa harus menjauhi masjid ? Jangan-jangan ini bagian dari konspirasi global Yahudi yang tidak suka umat Islam memakmurkan masjid, bukankah jauh lebih baik mati di dalam masjid daripada mati mengurung diri di rumah ? Mengapa lebih takut kepada Corona dari pada takut kepada Allah? Bukankah kematian itu sudah diatur oleh Allah, dan hanya Dia yang menentukan ? Memang zaman benar-benar sudah mendekati kiamat ...” Inilah diksi yang berkembang saat ini. Berkembang terus, be