Langsung ke konten utama

TANAH

"Ucapan yang baik itu ibarat akarnya menghujam dalam ke TANAH, dan cabangnya menjulang sampai ke langit,..." (Alqur-an)

Bab perihal tanah ini sangat banyak dibahas di kampus, utamanya dalam perkuliahan teknik sipil, arsitektur apalagi pertanian. Menjadi kewajiban untuk mengetahui dan memahami perihal "makhluk" satu ini.

Tanah, secara harfiah memiliki banyak pengertian. Ini bicara persepsi, berbeda istilah tanah bagi makelarnya, beda paham antara mahasiswa arsitek dengan pertanian, bahkan dikalangan akademisi pertanian sendiri akan berbeda memahami arti tanah.

Tanah, akan banyak sekali kita jumpai kisahnya didalam alquran. Disebut dg bahasa "ardh" bisa berarti bumi, ada juga mengartikan tanah. Dikatakan juga tanah adalah unsur utama dalam penciptaan manusia yg kemudian Allah tiupkan ruh didalamnya. Tanah juga sebagai saksi atas segala perbuatan makhluk yang baik maupun buruk.

Tanah, dalam kuliah yang saya pelajari setidaknya ada 4 unsur utama penyusunnya. Ada bahan organik, air, udara, dan mikroorganisme. Ini adalah satu kesatuan, hal ini yang mendasari dosen saya mengatakan TANAH adalah biotik, bukan abiotik yang saya fahami sejak mengenal ilmu alam. Sekali lagi ini persepsi.

Saya melihat sudah begitu lengkap Allah ciptakan dunia kecil dari sebongkah tanah. Bahan organik saya liat seperti tumbuhan yang menyediakan makanan, ada air untuk menjaga suhu tanah bersama udara, dan mikroorganisme adalah "khilafah" di dunia Tanah, ditambah beberapa persen pelengkap lainnya.

"Maka nikmat Tuhanmu mana yg kamu dustakan?"

Tanah, dapat kita ambil banyak pelajaran darinya.  Kita diajarkan untuk tawadhu', bentuk amalnya tidak suka merasa tinggi suka menunduk untuk tidak mudah merasa baik dari yang lain. Kita juga diajarkan bahwa semua akan kembali bersama tanah dengan segala unsur-unsurnya, saat ruh sudah terlepas maka jasad dikembalikan ke asalnya, diserahkan pada makhluk lain untuk di "olah" agar dapat memberi manfaat kpd mikroorganisme; cacing, ulat, rayap, lipan, semut dsb.

Tiada orang yang bisa hidup tanpa tanah, meskipun teknologi pertanian telah menemukan sistem hidroponik, aquaponik dsb, jelas akar akan lebih kuat menghujam kedalam tanah ketimbang air, apalagi di paralon. Hehe

Bahkan seorang pelaut akan merindukan TANAH kelahirannya, bukan laut yang telah mendidiknya.

Tanah adalah tempat segala sesuatu berpijak, tapi jangan sampai kita mudah terinjak-injak.

Belajar dari tanah, ia menopang segala hal di bumi tapi posisinya tetap dibawah. Tidak ada cerita ia minta pindah keatas, hanya saja sering ia minta sedikit bergeser untuk mengingatkan kita yang ada diatasnya.

Wallahu a'lam...

Benua Kayong, 7 Syawwal 1439 H
AlFaqier
Nauval Muhammad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontroversi Puasa Bulan Rajab

Bismillahirrahmanirrahim... Setiap momen – momen dalam beragama Islam sangat hangat untuk diperbincangkan. Khususnya hal – hal yang dianggap “tidak ada” pada zaman Nabi Saw. Banyak perbedaan pendapat yang muncul antar ulama satu dengan yang lain, terdapat pertentangan antar muslim satu dengan yang lain, yang ini masih dalam batas kewajaran. Yang mengkhawatirkan adalah saat muslim satu dengan muslim yang lain saling menyalahkan, menghujat, bahkan mengkafirkan. Padahal dalam sebuah riwayat pernah disampaikan Nabi Muhammad yang artinya “Perbedaan adalah Rahmat”. Dalam momen kali ini sesuai dengan penanggalan Qomariyah 1438 Hijriyah, kita sudah memasuki bulan Rajab. Yang selalu menjadi permasalah dari tahun ke tahun (hampir setiap tahun) bahkan menjadi perdepatan kalangan akar rumput (baca:orang awam) tentang berpuasa pada bulan Rajab. Buya Yahya, selaku pengasuh Ponpes Al Bahjah Cirebon pernah menuliskan risalah kecil tentang bulan Rajab. Beliau mengawali pendahuluan bukunya den...

Ada Apa Dengan "Baarakallah" dan "Innalillah" ?

Lumrah bagi sebagian besar kalangan aktivis dakwah yang mengucapkan kalimat “Baarakallah” yang diiringi dengan “Innalillah”, utamanya kepada salah seorang saudara yang mendapatkan amanah ataupun jabatan baru di organisasi kampus. Namun yang menjadi pertanyaan dalam benak saya ketika mendapatkan ucapan ini adalah apa hubungan keduanya sehingga dapat dijadikan satu ungkapan saat seseorang terbebankan amanah ataupun jabatan baru? Insya Allah akan kita bahas bersama. Baarakallah tersusun dari dua kata bahasa arab; baaraka dan allah . Secara bahasa

Orang Baik

Belum dapat hati ini beranjak dari kisah kegiatan minggu lalu. Menutup akhir 2019 dengan bercengkrama dg penikmat kata, penghafal cerita serta pensyarah kode²Nya. . Alangkah indahnya Islam, mudahnya menjadi seorang yang baik. Ingatkan kita dalam sebuah ungkapan masyhur dari Imam Ibnu Athoillah dalam kitabnya Al Hikam, beliau berkata "Jika engkau tidak bisa berlomba beramal kebaikan bersama orang Sholeh, maka berlombalah untuk selalu bertaubat diantara para ahli maksiat." . Ataupun sebuah kisah menarik dg matan yg panjang, suatu ketika Rasulullah Saw sedang berkhutbah Jum'at yg temanya bercerita tentang hari kiamat. Hingga suatu ketika ada salah seorang sahabat bertanya "Kapan kiamat itu wahai Rasulullah?" . Namun ternyata Rasulullah tdk merespon, atau mungkin tidak mendengar, atau blm berkenan menjawab ditengah tengah khutbah Jum'at. Hingga sahabat ini mengulang pertanyaan yg sama hingga 3 kali. . Akhirnya Rasulullah balas bertanya, "Apa yg s...