
Bg Nur, sapaan akrabnya menyampaikan
bahwa jurnalistik itu seperti buka mata HIDUP, tutup mata MATI. "Hanya tergantung dari tipisnya kelopak mata, saat kita melihat kejadian langsung dilaporkan, ketika tidak melihat tidak dapat apa-apa", ungkapnya. Menjadi seorang jurnalis sendiri dapat dilatih mulai dari menulis catatan harian. "Islam disampaikan sebagai jurnalisme, melalu Allah sebagai sumber berita, disampaikan melalui Jibril As., dan disebarkan oleh Nabi Muhammad Saw sebagai pembawa berita. Nabi kan berarti pembawa berita", lanjutnya.
Lelaki yang sudah menggeluti dunia jurnalistik selama lebih dari 25 tahun ini menceritakan banyak hal tentang seluk beluk pengalamannya dalam jurnalis. Mulai dari yang paling baik sampai yang paling buruk. Hal ini menggambarkan bahwa menjadi seorang jurnalis itu mudah, namun juga tidak berarti tanpa tantangan.
"Jurnalisme sendiri berarti memberikan informasi yang dapat membuat seseorang melaksanakan keputusan cerdas, informasi yang bermanfaat dan benar, serta menyajikan hal-hal yang obyektif sesuai fakta lapangan," pungkasnya. (NM)
Komentar
Posting Komentar
Pesan anda sangat kami harapkan... :-)