Langsung ke konten utama

Ikut FSLDKN yuk !


واعتصموآ بحبلﷲ ﺟﻤيعا وﻻﺗﻔﺮﻗوا
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,...” (Q.S. Ali Imron :103)
Ikhwan fillah rahimakumullah! Sebagai seorang manusia, kita diberi beberapa tugas yang saaangat luar biasa mulianya oleh Allah SWT; yaitu untuk beribadah, dan menjadi khalifatul ardh. Dua tugas ini sudah umum kita ketahui dalam setiap even-even kajian, liqo’ serta halaqah yang pernah kita ikuti dan harus selalu menjadi pedoman kita.
Beribadah menjadi mudah jika dilaksanankan dengan rasa tanggungjawab dan rasa membutuhkan. Seperti sholat, puasa ramadhan, membayar zakat, merupakan bentuk ibadah yang secara lahiriah suatu kewajiban. Namun sebagai seorang mukmin yang bertakwa, kita harus memandang lebih dari sekedar kewajiban. Buat ibadah itu adalah sebagai suatu kebutuhan. Jadi, kalau tidak ibadah rasanya ada yang kurang! Kenapa? Berarti kualitas iman dan takwa kita lebih tinggi dari mukmin yang lain. Nah, ibadah itu ternyata
tidak sekedar sholat, puasa serta zakat saja, karena ibadah yang sesungguhnya adalah perbuatan yang didalamnya terdapat ruh islam dan akhlaqul mahmudah, disitulah ladang ibadah kita yang haqiqi.
Terus, hubungannya sama FSLDKN apa?
Ya jelas ada! Kalam illahi diatas adalah dasarnya. FSLDKN-kan forum berkumpulnya mahasiswa muslim se-Indonesia, mempererat tali ukhuwah, berarti kita tidak melanggar larangan Nabi Muhammad SAW., “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan.” Untuk mengetahui secara lanjut, ikuti penjelasan saya dibawah ini. Syukron jaziiilan !

1.      Apa itu FSLDKN ?
Sebagai seorang mahasiswa baru muslim yang (masih) memiliki semangat menggelora untuk terus belajar dan berkarya, bertemu dengan istilah asing seperti FSLDKN menimbulkan tanda tanya besar. Setelah sedikit tanya jawab dengan abang-abang LDF, akhirnya saya mendapatkan sedikit “pencerahan” dari mereka.
FSLDKN adalah singkatan dari “Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional”. So, sebagaimana pemahaman saya bahwa perwakilan LDK – LDK (Lembaga Dakwah Kampus) se-Indonesia akan bersilaturahmi ke salah satu LDK di Indonesia. Jelaslah kalau forum ini merupakan salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah SWT., karena melalui forum ini kita bisa mempererat ukhuwah islamiyyah antar mahasiswa muslim dan tidak memutus kekeluargaannya.
Selain itu, FSLDKN merupakan “lembaga dakwah yang berperan dalam ranah sosial, sebagai salah satu lembaga yang menginginkan perubahan bangsa, FSLDKN bergerak melaju dalam ranah perbaikan pemuda khususnya mahasiswa.
Berpedoman kepada sebuah asas ‘Khodimul Ummah’, menjadi rumah aspirasi bagi masyarakat, berkomitmen melayani masyarakat, bangsa dan negara, guna menciptakan pemuda-pemuda yang unggul di bidangnya, sehingga cita-cita bangsa Indonesia dalam hal masyarakat madani akan tercapai.” Demikianlah kalimat yang saya kutip dari sejarah FSLDK.

2.        Perannya FSLDKN ?
Kalau bicara lembaga dakwah, kebanyakan orang mengira tugasnya cuma ngomongin khilafiyyah, bid’ah, debat ideologi, dan sebagainya. Eh, emang itu aja kah? Jelas tidak! Forum ini tebentuk dilatar belakangi oleh problematika umat, maka dari itu FSLDKN dapat mancakup lingkup yang sangat luas. FSLDKN berasaskan “Khodimul Ummah” yang bermakna sebagai gerakan pelayanan masyarakat untuk mewujudkan bangsa dan negara yang memiliki pemuda bercita-cita tinggi, berprestasi, dan berbudi luhur.
Jadi, FSLDKN bukan sekedar kumpulan ikhwan-akhwat yang bicara khilafiyyah atau bid’ah saja. Forum ini juga beraksi dibidang sosial, aksi solidaritas, pemberdayaan SDM, khususnya pada mahasiswa yang merupakan generasi perubahan, penerus, dan penentu jalan bagi  NKRI tercinta.

3.    Acaranya apa aja dalam FSLDKN itu ?
       Sebagai usaha mewujudkan semua harapan, asa dan juga rencana tersebut, diadakanlah dalam FSLDKN ini forum-forum diskusi seperti School of LDK, Sidang FSNas, Road show, seminar, dll., yang selalu beorientasi pada pengembangan mutu pemuda Indonesia khususnya mereka yang muslim.
       Forum diskusi yang sering diadakan adalah tentang isu-isu terkini dalam Islam, membahas hal yang paling berpengaruh dalam mencapai harapan, seperti soal pengkaderan, perkembangan LDK di tiap-tiap kampus, media dakwah yang inovatif, sistem budaya “senioritas” yang tetap melekat, dkk. Adapula yang paling seru pembahasan isu yang lingkupnya nasional bahkan internasional, seperti serangan Israel ke Palestina, pemerintahan yang non-muslim, pembangunan masjid yang tak kunjung selesai, ada apa sebenarnya dengan hal-hal tersebut? Begitulah kurang lebih pertanyaan dalam forum ini.

4.        Siapa yang mengadakan FSLDKN? Terus kapan pelaksanaannya ?
       FSLDKN merupakan salah satu even 2 tahunan dari Puskomnas (Pusat Komunikasi Nasional). Di dalam even ini terdapat Sidang FSNas yang membahas siapa penyelenggara FSLDKN, dan juga Puskomnas berikutnya.
       Perlu dipahami bahwa Puskomnas adalah lembaga yang menaungi LDK se-Indonesia dan FSLDKN adalah acaranya. Lewat FSLDKN inilah diadakan mufakat pada Sidang FSNas untuk menentukan siapa penyelenggara dan juga tempatnya. Untuk FSLDKN XVII 2015 ini diselenggarakan di Pontianak Kalimantan Barat pada 20-22 Februari 2015. Dengan tim penyelenggara dari Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah) Kalbar.
5.        Seru juga, caranya ikut bagaimana ?
       Iya pastilah! Selain dapat pengalaman, kita juga dapat kenalan dari seluuuruh Indonesia. Untuk ikut serta dalam kegiatan besar ini, setiap peserta dikenakan biaya akomodasi senilai Rp 450.000,-. Dengan rincian 4 malam penginapan, 4 hari konsumsi, dan 4 hari fasilitas selama kegiatan ini, demikian dikutip dari halaman facebook FSLDKN XVII 2015. Untuk informasi resmi, bisa langsung menghubungi 08974795825 atau 085390348946 bersama Ukhty Eka Dian. R.
       Mahal? Saya rasa sepadan dengan segala fasilitas dan manfaat yang kita dapatkan setelah kegiatan. So, ayo FSLDKN XVII 2015 yuk! Disana akan kita lewati batas cakralawa dengan bertemu saudara-saudara mahasiswa muslim se-Indonesia!

      BEYOND THE HORIZON !

*artikel ini mendapat Juara 1 dalam lomba menulis Isu oleh  LDSI At-Tarbawi FKIP Untan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontroversi Puasa Bulan Rajab

Bismillahirrahmanirrahim... Setiap momen – momen dalam beragama Islam sangat hangat untuk diperbincangkan. Khususnya hal – hal yang dianggap “tidak ada” pada zaman Nabi Saw. Banyak perbedaan pendapat yang muncul antar ulama satu dengan yang lain, terdapat pertentangan antar muslim satu dengan yang lain, yang ini masih dalam batas kewajaran. Yang mengkhawatirkan adalah saat muslim satu dengan muslim yang lain saling menyalahkan, menghujat, bahkan mengkafirkan. Padahal dalam sebuah riwayat pernah disampaikan Nabi Muhammad yang artinya “Perbedaan adalah Rahmat”. Dalam momen kali ini sesuai dengan penanggalan Qomariyah 1438 Hijriyah, kita sudah memasuki bulan Rajab. Yang selalu menjadi permasalah dari tahun ke tahun (hampir setiap tahun) bahkan menjadi perdepatan kalangan akar rumput (baca:orang awam) tentang berpuasa pada bulan Rajab. Buya Yahya, selaku pengasuh Ponpes Al Bahjah Cirebon pernah menuliskan risalah kecil tentang bulan Rajab. Beliau mengawali pendahuluan bukunya den...

Ada Apa Dengan "Baarakallah" dan "Innalillah" ?

Lumrah bagi sebagian besar kalangan aktivis dakwah yang mengucapkan kalimat “Baarakallah” yang diiringi dengan “Innalillah”, utamanya kepada salah seorang saudara yang mendapatkan amanah ataupun jabatan baru di organisasi kampus. Namun yang menjadi pertanyaan dalam benak saya ketika mendapatkan ucapan ini adalah apa hubungan keduanya sehingga dapat dijadikan satu ungkapan saat seseorang terbebankan amanah ataupun jabatan baru? Insya Allah akan kita bahas bersama. Baarakallah tersusun dari dua kata bahasa arab; baaraka dan allah . Secara bahasa

Review Buku ; "Risalah Liberal", Mengenal Agar Tidak Terpapar

"Itulah sebabnya perjuangan sekuler adalah sebuah tragedi. Sebuah pemberontakan yang tak mungkin membuahkan hasil namun dipaksakan.” Kalimat diatas adalah opening yang bisa kita baca pada sampul buku “Risalah Liberal” karya Imam Fajar Saputra. Dengan warna sampul hitam dan icon topeng merah menambah kesan mencekam akan isi daripada buku tersebut. Pertama kali open PO, sebenarnya saya cukup terkejut dengan judul yang ‘aneh’ dan berani. Bagaimana tidak, genre pemikiran adalah sisi yang sangat jarang di jamah oleh kebanyakan penulis -sejauh yang saya kenal- apalagi bagi penulis muda seperti beliau. Penulis, sepanjang saya mengenalnya tidak jauh dari dunia gerakan. Amanah dan pengalamannya bergaul dengan lintas pemikiran dapat menjadi latar belakang lahirnya buku ini. Dengan rasa penasaran, saya beli buku ini untuk mendapat manfaat daripadanya, dan benar! Mari kita sedikit intip isinya. Buku yang cukup ringan saat dibawa, namun berat saat dibaca. Kesan pertama saat membuk...